yunias19ocean.blogspot.com

Ya'ahowu. Selamat Datang di NdiLo Blog___yunias19ocean.blogspot.com

Jumat, 28 Januari 2011

PENGELOLAAN KUALITAS AIR SECARA SEDERHANA (KIMIA DAN FISIKA)


“PENGELOLAAN KUALITAS AIR sederhana
SECARA FISIKA DAN KIMIA”

Kelompok II

1. YUNIAS DAO 5. MICHAEL HUTABARAT
2. RAHMAYA JUWITA 6. ARI HARIYONO
3. BERKAT RIANG ZAI 7. JOHANES SIHOMBING
4. SAMUEL NDRURU 8. JAIRUS SITOMPUL


Pendahuluan

Upaya pengelolaan lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan dan mendukung kegiatan budidaya dapat dilakukan dengan cara diantaranya melakukan kegiatan pemantauan kualitas air atau pengelolaan kualitas air dan kesehatan ikan secara bersama-sama. Pengelolaan kualitas air yang kontinyu merupakan faktor eksternal lain yang menentukan keberhasilan usaha budidaya, karena berkaitan yang erat antara lingkungan perairan dengan berkembangnya hama dan penyakit pada organisme air tawar yang dipelihara. Dengan demikian pengelolaan lingkungan budidaya akan menentukan keberhasilan dan keberlanjutan usaha budidaya.
Lingkungan perairan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan fisiologis dari alat-alat tubuh ikan, yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi ikan. Bila terjadi perubahan/ketidakseimbangan dapat menimbulkan penyakit bahkan kematian bagi ikan budidaya itu sendiri.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana.

Metodologi
Bahan Dan Alat
1. Botol bekas air mineral
2. Tawas
3. Arang
4. Pasir halus dan kasar
5. Kerikil besar dan kecil
6. Ijuk
7. Silet/cutter


Langkah Kerja :
• Bagian dasar botol air mineral dipotong dengan menggunakan silet/cutter, sehingga botol serupa tabung terbuka. Tutup botol dibuka, botol dibalik. Bahan-bahan sebagai media penyaring disusun dalam botol, selapis demi selapis hingga memenuhi botol.
• Air kotor yang telah disiapkan dicampur dengan tawas sampai larut di dalam air.
• Letakan saringan air yang telah dibuat secara bertingkat, paling atas adalah larutan air kotor yang telah dicampur dengan tawas kemudian saringan air dan paling bawah adalah tempat penampungan air.
• Tuangkan air kotor yang telah dicampuri tawas pada lapisan teratas, tampung dengan menggunakan ember kecil yang diletakkan di bawah botol.
• Bandingkan kondisi fisik air sebelum disaring


Kesimpulan

1. Kondisi fisik daripada air yang disaring yang semula kotor kelihatan bersih
2. Untuk menyaring air kotor tidak perlu menggunakan berbagai macam bahan yang berbeda dan membentuk banyak lapisan dalam alat penyaring. Yang terpenting, komposisinya tepat dan bahan tersebut mudah dicari.
3. Pasir adalah media paling efektif untuk menyaring partikel halus yang terlarut dalam air.
4. Satu kali penyaringan bisa jadi menghasilkan air yang ‘tampak bersih’. Namun menggunakan dua buah penyaring memberikan hasil yang lebih baik.

1 komentar:

  1. kesimpulannya ad yg lain nggak?? hehehe
    dri blog ke blog kyk nya sama aje..

    BalasHapus